Diskusi ‘Eksil’ NALADARA: Generasi Z Bertemu Sejarah Lewat Lensa Film dan Dialog Akademis

Suaramedannews.com, Jakarta – Dalam inisiatif untuk memperdalam pemahaman historis dan dinamika politik nasional, Nalar Muda Nusantara (NALADARA) sukses menyelenggarakan diskusi film ‘Eksil’, sebuah acara yang terlaksana di bioskop kawasan Blok M, Jakarta Selatan (14/03/2024).

Pertemuan intelektual ini menghadirkan sosok seperti Prof. Mahfud MD dan sekelompok akademisi terkemuka, termasuk Prof. Cahyo Pamungkas, Dr. Margaretha Hanita, Dr. Puspitasari, Dr. Nur Iman Subono, Dr. Budi Triwinanta, MM, Bapak Iqbal Ramadhan, M.IP., dengan M. Fauzi Rachman memoderasi.

Helena Sihaloho, Ketua NALADARA, menyatakan kegembeiraannya atas kehadiran para akademisi yang memberikan insight dan dorongan semangat kepada anak muda untuk berani berkarya.

“Kami berterima kasih kepada para akademisi yang telah memberikan kami semangat dan tentunya setelah ini kami juga akan mendapatkan banyak masukan dari para akademisi yang telah hadir dalam agenda buka bersama untuk diskusi dengan suasana yang lebih santai dalam rangka memahami politik dan kebangsaan,” kata Helena.

Menariknya, diskusi ini banyak dihadiri oleh Generasi Z, yang menurut Helena, cenderung kurang mendapatkan informasi tentang peristiwa historis, seperti G30S/PKI. Prof. Mahfud MD menyatakan hal serupa terkait hal ini dalam diskusi, menyatakan bahwa mungkin banyak di antara generasi muda yang belum memahami tragedi kemanusiaan tersebut.

“Alur cerita film ‘Eksil’ membuka mata kita pada peristiwa G30S/PKI yang mengakibatkan para eksil tidak dapat kembali ke tanah air,” ujar Prof. Mahfud.

Dengan kehadiran tokoh penting dan partisipasi aktif Generasi Z, diskusi film ‘Eksil’ yang diselenggarakan oleh NALADARA tidak hanya berhasil sebagai ajang refleksi sejarah, tapi juga sebagai platform yang mempertemukan berbagai generasi dalam dialog produktif tentang masa lalu, kini, dan masa depan bangsa.

Kegiatan ini menegaskan komitmen NALADARA dalam membina kesadaran historis, politik dan kebangsaan, serta mengembangkan wacana intelektual di kalangan pemuda Indonesia.

Semoga inisiatif seperti ini terus berlanjut, membuka lebih banyak peluang untuk pemahaman yang lebih dalam dan menyeluruh tentang warisan sejarah dan tantangan kebangsaan yang kita hadapi bersama.

(Reporter:Isman Kurniawan/rel/Editor:Royziki F.Sinaga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *