suaramedannews.com,Medan- Prof. Dr. Fachruddin Azmi,M.A guru besar UINSU sebagai ketua Umum Majelis Syuro DDII SU dalam halal bi halal DDII SU yang dilaksanakan di Aula Moh.Natsir DDII SU Medan menyatakan :
Pasca Ramadhan kita pantas bersyukur karena telah tercerahkan dan kembali fithri dalam makna memilki kualitas prima dan kesiapan mental dan pisik untuk menjadi insan Taqwa dan membangun masyarakat berkualitas. Kasyukuran ini kita lakukan dengan bersilaturahmi melaksanakan Halal Bi Halal, Selasa (6/5/2023). Bertemu sesama karib kerabat dan sahabat dalam naungan keluarga Besar Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia; meluapkan kesukacitaan kegembiraan dan kebahagian atas kondisi kualitas pribadi yang prima hasil pengejawantahan sebulan penuh berpuasa dan melaksanakan ibadah. Dalam persfektif Dakwah Halal Bi Halal menjadi forum silaturahmi produktif.
Prof juga mengulas tentang dimensi penting halal bil halal sebagai tradisi khas Indonesia agar tidak sebatas acara seremonial saja tetapi harus dimaknai dalam arti kesempatan melakukan konsolidasi organisasi merapatkan barisan menyatukan visi dan misi mencapai tujuan organisasi dalam rangka membangun masyarakat taqwa yang oleh DDII di rumuskan dalam lima pilar dakwah : Menguatkan aqidah bangsa, menegakkan pelaksanakan syariat dalam kehdupan berbangsa dan bernegara, Merekat ukhuwah Islamiyah, uhuwah basyariah, dan ukhuwah wathaniyah, menjaga persatuan dan kesatuan NKRI, mewujudkan kehidupan yang damai dan membangun peradaban mulia. Karena itu Majelis Syuro menyambut baik pandangan Ketua Umum Chairul Azhar untuk menjadikan pertemuan ini memperbaharui komitmen melaksanakan program kerja prioritas DDII, menyelesaikan status wakaf tanah hak milik DDII yang berada di Namo Rambe dan upaya peningkatan ADI serta rencana membuka STID di Sumatera Utara dan program S2 untuk alumni STID asal Suamtera Utara dan membangun Rumah sakit Ongkologi, memantapkan program yang sudah berjalan serta penguatan LAZNAS.DDII sumatera Utara.
Dalam kesempatan itu Prof juga mengemukakan dimensi penting Halal bil Halal dalam presfektip Dakwah sebagai forum untuk membangun kesadaran dan kebersamaan dengan melakukan instrospeksi serta menuntaskan semua ganjalan psychis dengan saling memaafkan. Proses ini sebagai upaya check and recheck.
Kegiatan ini sebagai evaluasi yang sangat penting dalam manajemen organisasi.
Dalam konteks dimensi makna Halal bi halal agar kita terus melakukan continuous quality improvement “ ( Fa iza fagharta fansab wa ila rabbuka Faaghghab) bila telah menuntaskan suatu pekerjaan maka segeralah laksanakan pekerjaan selanjutya.
Kepada Allah lah tujuan utama ibadah dan memohon kesuksesan.
Beliau juga menekankan agar DDII SU dapat menjadi role model dalam manajemen dan mengembangkan wakaf produktif . Wakaf adalah institusi keuangan Islam yang telah teruji kehandalannya menyelesaikan permasalahan kehidupan sosial dan meningkatkan peradaban. Dewan dakwah juga harus mendakwahkan pentingnya investasi ada tiga inventasi penting yang harus menjadi soko guru mensukseskan lima pilar dakwah DDII.SU.
( Reporter:Anto/Editor:Supriadi )