Suaramedannews.com, Medan – Ketua Umum Gerakan Mitra Santri Nusantara (Gema Santri Nusa), KH Akhmad Khambali SE MM mengapresiasi kinerja Kepolisian Negara Republik Indonesia Sumatera Utara (Poldasu) di bawah komando Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi SH SIK MSi dan jajarannya yang berhasil membongkar aktivitas produksi narkoba jenis ekstasi di daerah Sei Tualang Raso Kota Tanjung Balai Sumatera Utara.
“Capaian Kapoldasu dan jajarannya dalam membongkar pabrik narkoba yang jaringannya terkait dengan pihak dalam Lapas itu patut dan sangat layak untuk diapresiasi masyarakat serta institusi Polri,” sebut Kyai Khambali yang juga Pengurus Harian Badan Penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme (BPET MUI Pusat), dalam keterangannya disela-sela sebagai narasumber di acara Halaqoh Ekonomi Syari’ah, Rabu, (04/10/2023)
Kyai Khambali menilai temuan kasus produksi ekstasi ini sangat mengkhawatirkan, karena jika aktivitas itu tidak terungkap, berapa juta orang yang akan rusak akibat pengaruh narkoba, terutama melibatkan jaringan narkoba internasional, mengingat akses keluar masuk Tanjung Balai sangat mudah melalui jalur perairan sungai/laut dari dan ke luar negeri.
Kyai Khambali menilai kegigihan Poldasu yang dipimpin Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, meskipun sedang fokus dalam penataan ruang publik yang aman dan nyaaman dengan mengedepankan Agama, Budaya dan Kearifan Lokal serta 5 Program Skala Prioritasnya, ternyata juga mampu membongkar pabrik ekstasi yang merupakan bagian dari jaringan internasional.
Selain itu, Ketua PW Forum Kyai Tahlil Sumatera Utara ini pun mendorong pihak kepolisian agar mengembangkan lebih jauh dalam mendeteksi dan memberangus para bandar dan juga pengedar terkait jaringan internasional peredaran narkoba yang beroperasi di di wilayah Hukum Sumatera Utara.
Menurut Kyai Khambali, jumlah penduduk Sumatera Utara yang mencapai 15.115.206 jiwa ditambah kondisi geografis berupa perkebunan, pulau-pulau dan kelautan, menjadi pangsa pasar menggiurkan bagi para bandar dan pengedar narkoba.
“Polri khususnya Poldasu tidak boleh membiarkan para bandar dan pengedar narkoba berpesta pora di wilayah Sumatera Utara ini,” kata Pengasuh Majelis Sholawat Ahlul Kirom ini.
Kyai Khambali yang juga dikenal sebagai tokoh Santripreneur meminta generasi muda dan kalangan santri agar mewaspadai munculnya gabungan jaringan narkoba dengan terorisme.
“Kelompok teroris ini sekarang bergabung dengan jaringan narkoba yang dikenal di dunia dengan nama ‘narkoterorisme’. Jadi ini yang terjadi, dan ini yang sedang kita hadapi saat ini di Indonesia,” kata Kyai Khambali.
Menurut Kyai Khambali, para pengedar narkoba maupun kelompok teroris mulai beraksi dengan cara-cara halus demi menyasar generasi muda dan kalangan santri yang menyesuaikan kegemaran atau hobi anak muda atau santri.
“Mereka masuk dengan halus, namun kemudian tiba-tiba kita terjerat, hati-hati,” kata Kyai Khambali di hadapan Peserta Halaqoh Ekonomi Syariah.
Kyai Khambali, Ketua Umum Gema Santri Nusa sejak 2018 sampai saat ini sudah mengedukasi kalangan Pesantren sebanyak 170 Pesantren di daerah tertinggal agar kalangan santri memilliki soft skill dan langkah preventif sehingga generasi Insani tercegah dan tidak sampai terjerembab ke arah hal-hal yang negatif.
*Langkah ke depan, agar kalangan generasi muda dan santri tidak terjerumus hal negatif, maka Gema Santri Nusa sudah menyiapkan konsep dan modul untuk menciptakan 1000 Start-up Millenial dengan nama *’Insanpreneur’* (Indonesia Santri Entrepreneurships) dan ditargetkan terbentuk di setiap kabupaten/kota di Sumatera Utara dengan jumlah peserta minimal 100 orang per Kabupaten/Kota”, jelas Kyai Khambali.
Menurut Kyai Khambali, gagasan ini bisa terwujud jika semua multi stakeholder mau bekerja sama terutama Forkopimda Sumatera Utara dan pihak swasta lainya yang peduli masa depan anak bangsa dari ancaman narkoba dan zat adiktif lainnya.
“Kami di Gema Santri Nusa, sudah terbiasa melatih kalangan santri dan generasi muda untuk menciptakan Start-up Milenial dengan biaya sendiri, apalagi jika pihak Forkopimda Sumatera Utara mau berkolaborasi, hal ini tentu akan semakin banyak lagi melahirkan Start-up Milenial di Sumatera Utara sekaligus menekan angka pengangguran dan meminimalisir pecandu dan pemakai narkoba serta menekan angka kriminalitas”, tutup Kyai Khambali.
(Reporter:Indra Matondang/Editor:Fery Sinaga)