Suaramedannews.com, MandailingNatal – Kepala kantor kementerian agama(Kakan kemenag)kabupaten Mandailing Natal (Madina) Maranaik Hasibuan hadiri pengajian Akbar Majelis Taklim (MT) Sekecamatan Siabu bertempat di Lapangan Simpang empat Desa Tangga Bosi Dua,Minggu(29/09/2024).
Pengajian yang di selenggarakan Oleh Kantor urusan Agama(KUA) Siabu ini mengangkat Tema”Penyuluh bergerak,Majelis Taklim kuat menuju masyarakat yang moderat dan berakhlakul karimah.
Turut Hadir mendampingi Kakanmenag Madina Maranaik Hasibuan,kasi ponren kemenag madina,Camat Siabu Sudrajat Putra Batu Bara,Ka KUA Siabu Agusman,Kapolsek Siabu,Dan Ramil Siabu,Kepala Desa Tangga Bosi Dua Pandapotan Nasution,Kepala Desa Tangga Bosi Tiga Mahruddin,serta perangkat Desa.
Dalam sambutannya,Kepala Desa Tangga Bosi Dua Pandapotan mewakili kepala Desa se Tangga Bosi mengatakan,kepala Desa Tangga Bosi 1,2,dan 3 siap mendukung segala macam kegiatan keagamaan.
“Saya mewakili kepala desa di tangga Bosi siap dan selalu mendukung kegiatan pengajian seperti ini,karena kegiatan ini merupakan kegiatan Amal.”Ucapnya.
Masih kata Pandapotan Nasution,semoga kegiatan ini berjalan lancar.
“Mudah-mudahan kegiatan ini berjalan lancar,apabila ada kekurangan saya mewakili pemerintahan Desa Tangga Bosi satu,Dua,dan tiga memohon Maaf.”Haturnya.
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Siabu Agusman mengatakan,Menjalin tali silaturahim antara sesama majelis taklim se kecamatan Siabu, oleh karena itu kita tidak pernah membuat pengajian akbar di satu titik atau tempat.
“Bagaimana kita selalu berpindah pindah setiap bulannya agar terjalin silaturahim dan terjalin persatuan dan kesatuan diantara kita.”tuturnya.
Sambung Agusman,Dalam kontestasi pemilukada kita harus menerima perbedaan dengan majelis taklim ini apapun yang terjadi kita tetap kuat bagaimana kita mampu persatuan dan kesatuan, silaturahim, ukuwah tetap terjalin dalam kehidulan kita sshari hari. Mana kala kita kuat allah akan memberikan keberkahan, rahmad dan hidayah.
“Jangan karena pemilukada kita tercerai berai.”pintanya.
Sementara itu Camat Siabu Sudrajat Putra Baru bara mengatakan,kegiatan majelis Taklim harus Kita pelihara dan tingkatkan.
“Kegiatan kegiatan ini harus terus secara teorotis majelis taklim adalah merupakan salah satu tempat pengajian dan pengajaran agama islam dari pendidikan non formal.”katanya.
Bahkan menurut Camat Siabu,Selain ini wadah mendapat ilmu ilmu agama majelis taklim ini dapat kita kembangkan sehingga berdaya nilai menjadi nilai nilai sosial di tengah tengah masyarakat bahkan lebih jauh lagi apabila kita mau ini bisa menjadi potensi nilai-nilai ekonomi dengan mendirikan badan Koperasi atau semacam STM misalnya. Sehingga kekhwatiran kita seperti pinjaman konfensonal yang merugikn masyarakat.
“Dengan menghadirkan pengajian ini kita dapat ilmu-ilmu pencerahan agama,ilmu-ilmu yang dapat menjadi pedoman dalam rangka menjalani kehidupan ini.”ucapnya.
Momentum Maulid Nabi ini bisa mencontoh meneladani Akhlak Nabi muhammad SAW.Ditengah tengah era globalisasi saat ini,mari kita awasi anak-anak kita,yang hari ini kecanduan Hp,main Tiktok,membuka situs yang tidak semestinya tidak mereka buka.
Awasi anak anak kita siang malam,apa aktifitas mereka di dalam kamar,terkadang kita tidak tau apa aktifiats anak kita di dalam kamar.
“Ini akan menghancurkan mentalitas generasi anak-anak kita,karena kita ingin anak anak kita menjadi anak yang sholeh dan sholeha.oleh karena itu kita jangan lalai dalam mengawasi anak kita.”pesan Camat Siabu.
Kakanmenag Madina Maranaik mengutarakan,kunjungan ke kecamatan Siabu merupakan Kunjungan pertamanya setelah pindah dari kota Siantar,Simalungun.
“Saya bertugas di kementrian agama madina Baru tiga minggu,jadi ini merupakan kunjungan pertama untuk dataran tingkat kecamatan.”ujarnya.
Lanjut Kakanmenag Madina,tidak bisa menjanjikan banyak,namun akan berusaha turun kelapangan.
“Karena memang sangat naluri saya ini dekat dengan Bapak ibu sangat erat.”Ucap Alumni Mustafawiyah Purba baru 89-90 ini.
Kita harus mengembalikan,bahwa mandailing natal ini daerah para Ulama,daerah para santri,daerah syarat pesantren,daerah penuh akhlak karimah,bukan sekedar bumi gordang sembilan.
“Saya yang lebih merasakan itu,bapak ibu mungkin dekat api,rasanya panas itu sudah imun,sudah kebal.apa yang terjadi di madina itu.
Tapi saya yang jauh dari api merasakan sekali,ada sesuatu yang harus kita benahi bersama di madina ini.”pungkasnya.
Kalau disebutkan Mandailing di Siantar,pertama mereka mengatakan,di otaknya itu orang-orang cerdas,orang- orang yang alim,orang- orang yang baik,tapi waktu datang kemari langsung masuk dia ke wadah api tadi.
“loh!!mandailing Seperti ini. Uda jangan cari titik lemahnya,mari kita perbaiki lagi.”tambahnya.
(Reporter:Suhartono/Editor:Royziki F.Sinaga)