Wabah DBD Serang Kabupaten Batubara, 5 Orang Dilaporkan Kritis

SUARAMEDANNEWS.com, Batubara – Warga Desa Lalang, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Akibatnya, 5 orang mengalami kritis dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Pantauan awak kru media di lapangan, awalnya sesuatu yang aneh terjadi terhadap para korban DBD yang merupakan wabah Nasional ini. Dimana kelima korban yang notabenenya warga Kabupaten Batubara, semuanya dilarikan dan dirawat inap di Rumah Sakit yang berada diluar daerah tersebut, dan bukan dirawat di RSUD Batubara.

Salah satunya yang dialami bocah bernama Nurlaila (6,5) warga Desa Lalang. Dia (korban-red) kondisinya saat ini sedang kritis dan sangat memprihatinkan. Oleh keluarganya, korban langsung dilarikan dan dirawat inap di RS Wira Husada, Kota Kisaran.

Saat ditemui awak kru media, orang tua korban enggan berbicara dan tidak menyampaikan keluh kesahnya terkait DBD yang diderita putrinya. Namun beberapa warga yang sedang membesuk korban menyebut jika Pemkab Batubara tidak peduli terhadap warganya.

Ketika dikonfirmasi, pihak Rumah Sakit Wira Husada Kota Kisaran mengatakan jika jumlah Trombosit pasien bernama Nurlaila warga Desa Lalang, jauh dari normal.

“Betul bang, kondisinya sangat lemah sekali, Trombositnya tidak normal. Kami sarankan agar pasien dirujuk ke Rumah Sakit di Kota Medan”, kata seorang perawat yang enggan namanya ditulis media.

Kepala Puskesmas Tanjung Tiram ketika dikonfirmasi, dr Rasidah membenarkan hal tersebut. “Benar Pak, saat ini wabah Demam Berdarah sudah menyerang 5 warga kita,” ucapnya.

Menurut dr Rasidah, DBD dapat terjadi akibatkan perubahan cuaca dan intensitas hujan yang tinggi beberapa waktu belakangan ini. Warga juga harus berhati-hati, katanya.

“Ini disebabkan adanya perubahan iklim atau cuaca yang terjadi. Karena itu, saya himbau kepada warga untuk lebih waspada lagi. Tidak hanya itu saja, kesadaran warga juga dituntut agar lebih peka terhadap kebersihan lingkungan. Sehingga jentik nyamuk DBD tidak dapat berkembang,” pungkasnya.

Namun pihak Puskesmas Tanjung Tiram tidak menjelaskan kenapa kelima warganya harus dirawat di luar daerah. Selain itu, pihak Puskesmas juga diduga tidak berupaya melakukan tindakan pencegahan agar wabah DBD tidak meluas.

Pemkab Batubara Dinilai Tak Perduli

Dari informasi yang dihimpun dari beberapa masyarakat di Kabupaten Batubara, mengaku kecewa dengan kinerja Pemkab Batubara yang dinilai tidak peduli dengan keadaan meski wabah Nasional DBD yang mematikan sudah menyerang 5 warganya diwilayah tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, ketika Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara dikonfirmasi belum ada tanggapan.

Bahkan hingga kini upaya pencegahan seperti poging, membersihkan dranaise (parit/selokan), juga belum tampak dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat terhadap lingkungan sekitar tempat korban tinggal. (RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *