Suaramedannews.com, Deliserdang – Anna Simanjuntak, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Namorambe, yang dikenal sebagai sosok baik dan jujur, kini terjebak kontroversi terkait dugaan penggelapan dana PIP. Meski banyak yang percaya pada integritasnya, tuduhan ini menciptakan kegaduhan di kalangan orangtua siswa, dan warga sekitar.
Sejak Anna Simanjuntak resmi menjabat pada 23 Agustus 2023, prestasinya dalam memajukan dunia pendidikan di Namorambe diakui. Namun, pada 14 November 2023, namanya dihebohkan oleh berita salah satu media cetak yang berjudul “KEPSEK SMAN 1 NAMORAMBE TELAP UANG BANTUAN PIP PULUHAN SISWA”
Namun tidak semua orang tua siswa dan masyarakat percaya dengan tuduhan tersebut bahkan ada yang mengungkapkannya di media sosial facebook miliknya membela kepala sekolah tersebut.
Disisi lain TS (17) salah seorang siswi juga mengatakan. “Setau saya tidak ada urusan kepala sekolah dengan dana pip, karena dari awal kepengurusan dana pip yang urus itu dari awal ibu OB dan rekan-rekannya, dan saya meyakini kepala sekolah tidak mau korupsi dana pip”kata TS.Rabu,(06/12/2023)
Meski Anna Simanjuntak membantah tuduhan tersebut, beberapa perwakilan orangtua dan wali menyerbu kantornya pada 5 Desember 2023, mempertanyakan arah dana PIP. Dalam pantauan awak media, kesalahan tampaknya terletak pada salah seorang staf TU, OB, yang bertanggung jawab atas pendataan calon dan penerima PIP.
Selain banyaknya pihak membela ibu Anna Simanjuntak, ada juga spekulasi bahwa kepala sekolah idealis seperti dirinya dapat dilengserkan dengan cepat, sementara kepala sekolah yang kurang transparan dapat bertahan seumur hidup.
Bahkan warga di sekitar SMA Negeri 1 Namorambe BS (30) memberikan dukungan kepada Anna Simanjuntak, berharap agar Dinas Pendidikan Sumatera Utara mempertahankannya sebagai kepsek. Mereka melihat Anna sebagai harapan untuk membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan, khususnya meningkatkan jumlah siswa yang diterima di universitas terkemuka seperti USU dan Unimed.
“Kalau bisa bang saya selaku pemerhati sekolah dan tinggal di dekat lingkungan Sekolah, Kami berharap kepada Dinas pendidikan Sumatera utara agar mempertahan ibu ini tetap menjadi kepsek di SMA Negeri 1 ini, karena kami ingin adanya perubahan di dunia pendidikan khususnya di Kecamatan Namorambe, bahkan dengan adanya ibu ini bisa mengantarkan anak didik SMA Namorambe semakin bertambah-tambah lagi masuk ke jalur undangan di USU dan Unimed, karena selama ini banyak jalur undangan tapi semua keluar daerah hanya 1/2 orang saja masuk ke USU dan Unimed” tambah BS.Rabu,(06/12/2023)
Kontroversi ini memunculkan pertanyaan seputar integritas Anna Simanjuntak, dan masyarakat menanti perkembangan lebih lanjut dalam kasus ini.
Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat whatsapp kepada kepsek mematahkan tuduhan tersebut yang mengarah kepada dirinya dan mengatakan, “itu tidak ada, saya tahu dan ratna sebagai bendahara spp” tegasnya dengan singkat dalam pesan singkat whatsapp.
Disisi lain, TS (37) perwakilan/wali calon penerima PIP mengatakan Kepala sekolah yang sekarang tidaklah mungkin sebegitu cepat melakukan hal yang di isukan oleh oknum-oknum yang ingin menjatuhkannya citranya dan mencari keuntungan pribadi dalam hal ini.
“Karena menurut pendapat saya ibu kepala sekolah ini orangnya idealis, baik, jujur dan transparan. Karena semenjak ibu anna hadir di SMA Negeri 1 Namorambe ini pungutan yang diduga liar, seperti acara hari guru sudah di tiadakan semenjak beliau jadi kepsek disini, seharusnya dari hal kecil saja kita bisa menilai kebaikan beliau, bahkan dalam hal lain tidak mungkin anak baru lahir bisa mencuri uang orang tuannya karena ibu itu masi baru yang seharusnya beliau masi tahap pengenalan, manalah mungkin melakukan hal ini bang” tandas NS.Rabu,(06/12/2023)
Tidak mau ketinggal TS salah seorang siswi juga berani berasumsi dan berani blak-blakan berpihak kepada kepala sekolah mengatakan. “Setau saya tidak ada urusan kepala sekolah dengan dana pip, karena dari awal kepengurusan dana pip yang urus itu dari awal ibu OB dan rekan-rekannya, dan saya meyakini kepala sekolah tidak mau korupsi dana pip”.Rabu,(06/12/2023)
Sambung TS, “mis jenni ada DTG mendata kami dengan seruan, adakah siswa dan siswi nya yang memberi uang terimakasih kepada madam OB? Menirukan bahasa guru tersebut, bahkan ada beberapa kawan saya sebagian besarnya menyatakan sudah memberikan uang terima kasih itu bang, padahal hal ini tanpa sepengetahuan kepala sekolah” jelas TS
Dalam kata lain, ada pula yang berspekulasi terkait hal ini banyak pihak khususnya di kecamatan Namorambe ini jika seorang kepala yang idealis di kecamatan ini dalam tempo hitungan hari akan segera dilengserkan namun jika seorang kepala yang suka makan yang bukan miliknya bisa menjadi kepala seumur hidup di kecamatan namorambe tersebut.
(Reporter:Saifuddin Ginting/Editor:Royziki)