Suaramedannews.com, Jakarta – Senator asal Sumatra Utara (Sumut), Pdt. Penrad Siagian mengapresiasi kepemimpinan Ketua DPD RI periode 2019-2024, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti.
Dia menegaskan, La Nyalla memperlihatkan keberpihakan yang tegas terhadap isu-isu penting daerah dan kepentingan masyarakat.
Demikian disampaikan anggota DPD RI terpilih dengan perolehan suara terbanyak kedua pada Pileg 2024 di Sumut ini dalam keterangannya pada Minggu, 22 September 2024.
“Saya mengamati dengan seksama capaian DPD di era pak Nyalla, paling tidak ada beberapa isu utama yang perlu saya tekankan,” kata Penrad dalam keterangannya, Minggu, 22 September 2024.
“Pertama, secara kelembagaan DPD menjadi lembaga yang akuntabel dan diganjar dengan penghargaan belasan kali dari Kementerian Keuangan karena capaian WTP,” sambungnya.
Yang kedua, lanjut Penrad, DPD menjadi salah satu lembaga negara yang meraih citra baik mengungguli lembaga negara lainnya termasuk DPR RI dengan angka 68,8 persen berdasarkan survei Kompas.
“Ketiga, penguatan daerah direpresentasikan dengan rekomendasi-rekomendasi keberimbangan fiskal di daerah 3T, pemerataan pembangunan dan kesejahteraan di daerah, serta berbagai keberpihakan yang tegas untuk daerah selama ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, La Nyalla pun acap kali membahas menyoal isu partikular yang bersentuhan langsung dengan arena kerja dirinya selama ini.
“Keempat, isu HAM; isu Papua yang harus diselesaikan melalui pendekatan kesejahteraan bukan keamanan, hak-hak masyarakat adat yang selama ini aspirasinya diperkuat oleh DPD, keberpihakan pak Nyalla terhadap nasib pengemudi ojek online dengan menawarkan prinsip lima keadilan, dan ribuan aduan masyarakat yang ditindaklanjuti oleh pak Nyalla,” ucapnya.
Kelima, lanjutnya, dari sisi komunikasi politik, La Nyalla berhasil membawa DPD dengan sangat responsif. Hal itu terbukti dengan diterimanya special Award dari PWI Jawa Timur.
“Harus saya akui bahwa capaian ini sudah berada dalam garis yang benar, karena itu perlu diteruskan dan diperkuat. Sekaligus dengan demikian, asa penguatan kelembagaan DPD ke depan akan terus menyala. Saya dan beberapa anggota baru telah melakukan komunikasi intensif untuk bersama-sama memperkuat peran DPD,” tutur Penrad.
Oleh sebab itu, Penrad menegaskan bahwa peran kuat tersebut harus dipimpin oleh ketua yang memiliki rekam jejak keberpihakan yang kuat.
Lantas, dia menegaskan, dirinya dan beberapa senator lainnya melihat hal tersebut ada pada sosok pak Nyalla.
Selanjutnya, ia juga menegaskan bahwa penguatan kelembagaan DPD RI harus diperjuangkan pada periode 2024-2029 mendatang.
“Kita konsolidasi baik secara internal dan juga eksternal termasuk melakukan konsolidasi kekuatan masyarakat sipil,” ujarnya.
“Penguatan sistem demokrasi bikameral dengan parlemen dua kamar adalah mandat reformasi yang harus terus diperkuat sehingga otonomi daerah juga semakin kuat. Untuk inilah DPD RI butuh sosok pemimpin yang tegas dan kuat bagi perjuangan konstitusional ke depan,” ucap Penrad menambahkan.
(Royziki F.Sinaga/red)