Kembali ke tempo Dulu, BPK Wilayah II Medan dan Sanggar Sami Sara akan gelar Marturi

suaramedannews.com,MANDAILING NATAL- Balai Pelestarian Kebudayaan(BPK) Wilayah ll Medan bekerjasama dengan Sanggar Sami Sara pimpinan Abdul Kholik Nasution akan mengadakan Marturi, berlokasi Di Lapangan Sepak Bola Desa Simaninggir pada Kamis(30/10/2025) di mulai sekitar pukul.20.00WIB.

Budayawan Mandailing Natal(Madina) Askolani di Lokasi Yang Akan Digelar menerangkan, Acara Marturi akan di Revitalisasi kembali Oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Medan yang bekerjasama dengan Sanggar Sami Sara, dan akan dihadiri Kementerian Kebudayaan serta dari Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Marturi sendiri adalah kebudayaan Mandailing Natal(Madina) yang merupakan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). warisan budaya yang tidak memiliki bentuk fisik, seperti: Tradisi lisan, Seni pertunjukan, Musik, Tarian, Bahasa, Adat istiadat, Upacara keagamaan, Pengetahuan tradisional.

Warisan Budaya Tak Benda ini penting untuk dilestarikan karena merupakan bagian dari identitas dan kekayaan budaya suatu masyarakat. Di Indonesia.

WBTB diatur dan dilindungi oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

“Acara besok Malam itu tentang Bercerita mengenai segala Hal atau Hampir mirip seperti dongeng. Dan ini merupakan Kearifan Lokal di Madina yang mulai ditinggalkan, jadi Kita Revitaliasasi kembali Ke Masa Lampau.”ujar Askolani Kamis(29/10/2025).

Tujuan dari Marturi sendiri menurut Askolani, untuk mewarisi tingkah laku kebaikan dan pembentukan Karakter pada anak.

“Dahulu belum ada Televisi(TV) dan Handphone(HP) Seperti sekarang Ini, jadi dalam Mendidik dan Membentuk Karekter Anak melalui Marturi.”ungkap Askolani.

Askolani Juga mengutarakan, Kabupaten Madina sangat Kaya Budaya dan Adat Istiadat. namun yang baru di akui hanya tiga.

“Kita kalah dari Kabupaten-Kabupaten lain di Sumatera Utara(Sumut), di Madina, Gordang Sambilan , itak Poul-Poul, dan Tauge Panyabungan yang diakui. Sementara Kabupaten Lain Sudah Puluhan.” Terangnya.

Lanjut Askolani, Kalau ini terus Di biarkan bakal ada yang mencaplok kearifan Lokal Madina.

“Jangan Tunggu direbut baru ribut, makanya budaya yang kita miliki hanya kita yang sayangi dan Jaga.”tutur Budayawan Madina Ini.

Kepada Masyarakat yang Ingin hadir dan Menyaksikan Acara Markuri, Askolani meminta Masyarakat Untuk Hadir dengan Mengenakan Pakaian Kemeja dan memakai Kain Sarung serta Peci Hitam untuk Pria.

Sedangkan Untuk Wanita, Askolani meminta untuk memakai pakaian seperti para orang tua kita dahulu, dengan sarung dan kain selendang.

“Agar besok malam pengambilan Gambarnya bagus, penonton yang ingin dekat menyaksikan agar berpakaian seperti tempo dulu.”harap Askolani.

(Reporter:Hartono/Editor:Anto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *