Foto; Prof Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani SH calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan menghadiri acara deklarasi Metar Berani di pasar 7 Jalan Marelan Raya
suaramedannews.com,MEDAN “Kami relawan pendukung Ridha-Rani yang tergabung dalam Metar Berani (Melayu Medan Utara Bersama Datok Prof Ridha dan Datok Rani) dari kawasan Medan Utara sepakat menolak bayaran dari siapapun, meski nanti di iming-imingi”, tegas Ketua Metar Berani, Datok Agus, Kamis (26/9/2024) di hadapan kandidat calon Walikota dan Wakil Wali Kota Medan ini.
Agus memaparkan bahwa kehadiran mak-mak dalam deklarasi Metar Berani ini merupakan mak-mak yang datang dari kawasan Medan Utara, yang menginginkan perubahan.
Mereka datang untuk mengikuti deklarasi namun kami tegaskan tidak ada dibayar sepeserpun mereka datang kesini, karenanya mereka sepakat untuk tidak menerima bayaran dari siapapun tatkala di hari H nanti.
Alasannya, pasangan BERANI (Bersama Ridha – Rani) merupakan sosok pemimpin yang cerdas dan berani, apalagi Prof Ridha Dharmajaya, sudah profesor dokter ahli bedah saraf lagi, sementara bang Rani politikus ulung yang menjadi anggota DPRD Kota Medan tiga periode dengan dapil berbeda-beda.
Sementara itu, calon Wakil Wali Kota Medan Abdul Rani SH dalam kesempatan itu menyatakan, ketika kami nanti di amanahkan jadi pemimpin di Kota Medan, permasalahan yang akan kami selesaikan ialah soal bantuan yang tidak tepat sasaran, itu harus kami bersihkan.
“Sering kita dengar ibu-ibu soal bantuan dari pemerintah yang tidak tepat sasaran, bahkan kadang yang sudah mati pun masih terdata, inikan tidak betul”, kata Rani, seraya menambahkan, nomor 2, paslon Ridha -Rani.
Calon Walikota Medan Prof Ridha Dharmajaya yang turut hadir dalam acara deklarasi itu juga menyampaikan sambutannya, diawali rasa terima kasihnya, dukungan para ibu-ibu inilah yang memang kami harapkan, kalau kita memang ingin perubahan.
Harus kita punya sikap dan prinsip yang tegas dan jelas untuk menolak bayaran dari siapapun, sebab bukan tidak mungkin itu bisa terjadi.
“Apakah ibu-ibu misalnya tidak dikasih duit tidak makan, hanya untuk hari itu saja, kan tidak juga, lalu kalo dikasih lebih bisa kita menjadi kaya, padahal ukuran yang diberikan pun kita tau hanya untuk sesaat, kan tidak juga, kalau ibu-ibu punya tekat kuat untuk menolak bayaran dari siapapun pasti ada perubahan”,pungkasnya. (Red)
(Reporter:Anto/Editor:Supriadi)