Suaramedannews.com, Samosir – Diberitakan sebelumnya prihal video viral anak menangis sampai memanggil nama Tuhan ternyata pelakunya bukan warga Samosir. Hal tersebut disampaikan Korban Darma Ambarita (34) kepada suaramedannews.com.Selasa,(21/01/2025).
Darma Ambarita yang tinggal di Desa Unjur Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir menjelaskan kronologi kejadian sampai rumah tempat ia dan keluarga tempati di buat pelaku parit yang cukup dalam, hingga korban dan keluarga harus berenang jika ingin keluar dari rumah.
“Tidak ada masalah sebelum nya bg,tiba-tiba dia(pelaku) (TA) (PA) (RMA) dan (JA) mengklaim rumah ini milik nya. dia tidak pernah membawa saya ke pengadilan,tapi pada tanggal 6 Jan 2025 dia langsung melakukan pengrusakan”jelas darma
Padahal, lanjut darma yang sedang menggendong anaknya yang terlihat berkaca – kaca matanya mengatakan rumah nya berdiri sejak tahun 1982,dan masa pembangunan tidak pernah terjadi masalah.
“Kenapa sekarang setelah orang tua meninggal dia (Pelaku) (TA) (PA) (RMA) dan (JA) mengklaim ini milik nya? jadi yang kita laporkan bukan masalah tanah, tapi pengrusakan pelanggaran HAM karna dia mengisolasi rumah saya. terus rencana pembunuhan karna dia membuat paret sekeliling rumah tinggal saya dengan kedalaman 5 meter”jelasnya
Dirinya kembali menjelaskan jika rumah yang ia tinggalkan bersama keluarga sudah dihuni turun menurun.
“Lahan dan tanah sudah kami kuasai turun temurun bg, jauh sebelum rumah peninggalan orang tua saya ini berdiri opung dari bpak saya sudah mengelolah lahan ini” kenangnya
“Dan selama ini tidak pernah terjadi keributan disini, tapi sekarang dia (pelaku) (TA) (PA) (RMA) dan (JA) datang mengaku ini tanah nya.bahkan sampai membuat perlakuan seperti ini kepada kami” jelasnya sambil meneteskan air mata
Saat disinggung apakah dirinya kenal dengan pelaku dan apakah pelaku tinggal di Samosir dirinya menjelaskan mengenal pelaku karena orang tuanya satu kampung dengan orang tua pelaku.
“Kenal bg,karna orang tuanya satu kampung kami, dan dia (Pelaku) tinggal di Siantar”terangnya
Dirinya dan keluarga berharap kepada pihak Polres Samosir dan Pemkab Samosir bisa menindak lanjuti laporannya mau membantu permasalahan yang sedang dihadapinya.
“Harapan kami,tangkap pelaku penzoliman ini tegakkan keadilan dan apabila pihak Polres Samosir tidak menindak lanjuti Laporan kami. Kepada pemkab Samosir khusus Bupati Samosir Vandiko mohon perhatikan kami masyarakat kecil ini pak. Sehingga kejadian serupa tidak terulang dan dirasakan oleh pihak lain di Samosir ini”harap Darma Ambarita sambil sesekali menghapus air matanya
Perlu diketahui keluarga Darma Ambarita salah satu masyarakat Samosir yang hidupnya berada di garis kemiskinan yang ekonomi keluarganya pas-pasan.
Terlepas dari permasalahan lahan yang banyak masyarakat Samosir ketahui di Kabupaten Samosir masih banyak tanah atau lahan yang bersuratkan busuluit atau bisa dibilang tanah adat.
Disini tantangan bagi Pemkab Samosir agar bisa secepatnya membuat program bagai mana menyelesaikan permasalahan tanah adat yang bersuratkan busuluit, menjadi SHM agar permasalahan seperti ini tidak terulang dilain hari.
(Royziki F.Sinaga/red)