Suaramedannews.com, Medan – Umat Islam di Kecamatan Medan Belawan merasa kecewa dengan peserta Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-57 Kota Medan tahun 2024 yang mewakili Kecamatan Medan Belawan.
Pasalnya, sejak tahun 2022, 2023 dan 2024 tak seorang pun peserta qori-qoriah yang mewakili Kecamatan Medan Belawan bukan asli warga Kecamatan Medan Belawan, melainkan warga di luar Kecamatan Medan Belawan.
Tokoh masyarakat Kecamatan Medan Haji Irfan Hamidi sangat kecewa dan menyesalkan sikap dari Camat Medan Belawan dan Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) kecamatan yang tidak memprioritaskan putra-putri asli Kecamatan Medan Belawan untuk diikutsertakan sebagai peserta qoriah MTQ yang mewakili Kecamatan Medan Belawan pada perlombaan MTQ se Kota Medan.
Untuk apa Kecamatan Medan Belawan keluar sebagai juara umum MTQ se Kota Medan jika para qori-qoriahnya bukan asli anak Belawan.
“Meski Kecamatan Medan Belawan sudah dua kali sebagai juara umum saya pribadi dan umat Islam khususnya tidak merasa bangga atau gembira karena seluruh peserta qori-qoriah tersebut bukanlah asli anak Belawan dan diduga semua peserta ‘comotan’ dari kecamatan atau kabupaten lainnya di luar Kecamatan Medan Belawan,” tegas H Irfan Hamidi, Sabtu (18/5) saat ditemui wartawan di kediamannya.
H Irfan Hamidi nenambahkan, di Kecamatan Medan Belawan banyak generasi muda Islam yang layak dan berpotensi untuk diikutsertakan sebagai peserta untuk mewakili Kecamatan Medan Belawan pada acara MTQ tingkat Kota Medan.
“Banyak potensi generasi muda Islam pecinta Al Quran yang bisa diikutsertakan dalam lomba MTQ namun tidak diikutsertakan sebagai peserta qori-qoriah. Mirisnya, tak seorang pun dari 41 peserta bukan warga Kecamatan Medan Belawan. Kenapa tiba-tiba ada nama 40 peserta yg sudah dikirim ke panitia MTQ ke 57 Kota Medan. Sejak kapan ada seleksi peserta se-Kec Medan Belawan?. Patut diduga semua peserta yang mewakili Kecamatan Medan Belawan adalah warga di luar Kecamatan Medan Belawan. Ada apa semua ini?,” tanya H Irfan yang juga mantan Ketua Kesatuan Aksi Umat Islam (KAUMI) dan juga penasehat Ukhuwah Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Medan Utara.
Irfan Hamidi juga mempertanyakan ketidakikutan anak-anak asli Belawan sebagai peserta MTQ mewakili Kecamatan Medan Belawan kepada Camat Medan Belawan dan Ketua LPTQ Medan Belawan Fuad.
Dijelaskan Irfan, Camat Medan Belawan tidak mau ditemui sedangkan Sekcam Medan Belawan Yose mengakui bahwa peserta MTQ yang mewakili Kecamatan Medan Belawan bukanlah asli anak Belawan.
“Saya menemui Camat Medan Belawan namun sulit ditemui, Sekcam Medan Belawan mengakui bahwa seluruh peserta bukan anak Belawan,” sebut Irfan.
Begitu juga saat menemui Ketua LPTQ Medan Belawan Fuad, Irfan juga mendapat jawaban yang tidak masuk akal.
“Alasannya warga Belawan yang mau diikutsertakan pada MTQ sudah diundang tapi tidak datang. Mirisnya, kenapa tiba-tiba 40 peserta jauh sebelumnya oleh pihak Kecamatan dan MTQ,” tutur Irfan dengan nada heran.
Ia berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali pada perlombaan MTQ Kota Medan untuk tahun-tahun ke depannya.
“Banyak generasi muda Islam pecinta Al Quran yang bisa ditampilkan mewakili Kecamatan Medan Belawan pada MTQ mendatang,” sebutnya.
Hal senada juga dilontarkan Rusdi pengurus Ormas Anak Belawan Bersatu (ABB) meminta agar Camat Medan Belawan dan LPTQ Medan Belawan untuk memprioritaskan anak-anak Belawan mewakili Kecamatan Medan Belawan pada MTQ tahun-tahun mendatang.
“Ke depannya saya berharap agar Camat Medan Belawan bekerjasama dengan LPTQ agar mengakomodir generasi muda Islam pecinta Al Quran asli anak Belawan yang punya potensi untuk diikutsertakan pada lomba MTQ dan bukan mencomot dari luar Kecamatan Medan Belawan,” harap asli anak Belawan itu.
(Royziki F.Sinaga)