Indonesia Emas 2045 Hanya Angin Surga ?

Suaramedannews, Medan – Indonesia Emas 2045 adalah visi yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045, yang bertepatan dengan peringatan 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Visi ini mencakup berbagai aspek, termasuk ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan tata kelola pemerintahan. Namun, realisasi visi ini menghadapi sejumlah tantangan yang signifikan, yang memunculkan skeptisisme di kalangan masyarakat dan pengamat.

Beberapa tantangan dalam mewujudkan visi Indonesia emas 2045 diantaranya adalah:
Pertumbuhan Ekonomi: Untuk mencapai status negara maju, Indonesia perlu mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil. Namun, faktor eksternal seperti fluktuasi harga komoditas, kondisi ekonomi global, dan tantangan domestik seperti infrastruktur yang belum memadai dan birokrasi yang kompleks dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Kualitas Pendidikan: Meningkatkan kualitas pendidikan merupakan salah satu prasyarat utama untuk membentuk sumber daya manusia yang kompetitif. Saat ini, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam hal akses dan kualitas pendidikan, serta kesenjangan pendidikan di berbagai wilayah.

Kesehatan dan Gizi: Indeks kesehatan dan gizi masyarakat Indonesia masih perlu ditingkatkan. Masalah seperti stunting dan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas masih menjadi tantangan besar.

Infrastruktur: Meski ada upaya besar dalam pembangunan infrastruktur, masih banyak wilayah yang membutuhkan perbaikan infrastruktur dasar. Konektivitas antar wilayah juga perlu ditingkatkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang merata.

Tata Kelola Pemerintahan: Reformasi birokrasi dan penegakan hukum yang efektif sangat penting untuk mendukung pembangunan. Korupsi dan inefisiensi birokrasi masih menjadi masalah yang harus diatasi untuk mencapai tata kelola pemerintahan yang baik.

Lingkungan Hidup: Pembangunan yang berkelanjutan harus memperhatikan aspek lingkungan. Degradasi lingkungan dan perubahan iklim merupakan tantangan serius yang perlu dihadapi.

Mencapai status negara maju pada tahun 2045 tentu menjadi sesuatu yang sangat didambakan oleh seluruh lapisan Masyarakat Indonesia. Karena akan membawa banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia, meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan, dan peluang bagi semua warga negara.

Dari potensi tantangan diatas kita juga dapat menganalisis, dengan melihat situasi nasional hari ini apakah menjadi sesuatu yang mungkin bila Indonesia emas 2045 dapat benar-benar terwujud.
Bagaimana jika Indonesia emas 2045 hanya sebuah angin surga?
Bila benar hanya sebuah angin surga tentu akan sangat merugikan Masyarakat dan negara.

Gerakan Untuk Rakyat (GUNTUR) Memandang pesimis terkait Indonesia emas 2045 yang diwacanakan pemerintah saat ini, sebab pemerintah saat ini dinilai belum total dalam mengatasi tantangan-tantangan yang hadir pada republik ini.
GUNTUR juga memandang jika Indonesia emas 2045 hanya sebuah isu yang dibangun dan dimanfaatkan pemerintah saat ini untuk penenang atau untuk memberikan harapan palsu dengan tujuan:

1. Pengalihan Perhatian Publik
Mengalihkan Fokus dari Masalah Nyata: Dengan menyebarkan harapan tentang masa depan yang cerah, pemerintah dapat mengalihkan perhatian publik dari masalah-masalah saat ini seperti korupsi, inefisiensi, atau ketidakadilan sosial.
Mengurangi Tekanan: Isu-isu penenang dapat mengurangi tekanan dari masyarakat dan oposisi terhadap pemerintah terkait kegagalan kebijakan atau skandal.
2. Meningkatkan Popularitas Jangka Pendek
Mendapatkan Dukungan Politik: Janji-janji besar dan visi ambisius dapat meningkatkan popularitas pemerintah, terutama menjelang pemilu, karena masyarakat terbuai dengan harapan yang dijanjikan.
Memperoleh Legitimasi: Narasi tentang masa depan yang cerah dapat membantu pemerintah memperoleh legitimasi dan dukungan dari kelompok-kelompok tertentu, termasuk elite bisnis dan politik.
3. Mempertahankan Kekuasaan
Menunda Tuntutan Perubahan: Dengan memberikan harapan palsu, pemerintah dapat menunda tuntutan perubahan dari masyarakat, memungkinkan mereka untuk tetap berkuasa lebih lama.
Mengurangi Protes dan Kerusuhan: Harapan tentang perbaikan masa depan dapat mengurangi potensi protes dan kerusuhan jangka pendek yang diakibatkan oleh ketidakpuasan terhadap kondisi saat ini.
4. Meningkatkan Pengumpulan Pajak dan Dana
Meningkatkan Kepercayaan Ekonomi: Visi optimis tentang masa depan dapat meningkatkan kepercayaan ekonomi, yang mungkin membantu pemerintah dalam mengumpulkan pajak dan dana melalui berbagai program dan inisiatif.
Menarik Investasi Jangka Pendek: Meskipun mungkin tidak berkelanjutan, narasi positif dapat menarik investasi jangka pendek dari dalam dan luar negeri, yang kemudian bisa disalahgunakan oleh oknum tertentu.
5. Memanipulasi Anggaran dan Proyek Pembangunan
Alokasi Anggaran yang Tidak Transparan: Pemerintah bisa menggunakan visi besar ini untuk mengalokasikan anggaran ke proyek-proyek tertentu yang sebenarnya tidak produktif atau bahkan fiktif, menguntungkan pihak-pihak tertentu.
Proyek Pembangunan Semu: Meluncurkan proyek-proyek pembangunan yang tampak megah namun tidak berfungsi efektif, hanya untuk menunjukkan bahwa mereka bekerja menuju visi tersebut.
6. Memperkuat Kekuatan Otoritarian
Kontrol terhadap Media dan Informasi: Pemerintah dapat memperkuat kontrolnya terhadap media dan aliran informasi untuk memastikan narasi positif tetap dominan dan mengurangi kritik.

Menggunakan Alasan Nasionalisme: Mendorong visi besar seperti Indonesia Emas 2045 bisa digunakan untuk meningkatkan nasionalisme dan menyatukan masyarakat di bawah kontrol pemerintah, meskipun niat sebenarnya adalah mempertahankan kekuasaan.(Rel)

Renaldo Diaz Simbolon
Founder Gerakan Untuk Rakyat (GUNTUR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *