Suaramedannews.com, Medan – Djarot Saiful Hidayat Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi, resmi menutup Pendidikan Kader Madya PDI Perjuangan Sumatera Utara yang berlangsung selama 5 hari, sejak 25 Maret 2022 sampai 29 Maret 2022 di aula Kantor DPD PDIP Sumut,Jalan Jamin Ginting
Demikian rilis diterima wartawan DPRD Sumut, Kamis (31/3/2022).
Dalam sambutan penutup sekaligus penyampaian sesi materi terakhir tentang Revolusi Mental dan Trisakti, Djarot menyampaikan keberhasilan program Revolusi Mental di dalam tubuh PDI Perjuangan menjadi kunci untuk meraih kemenangan pada Pemilu tahun 2024 nanti
“Sistem Pemilu yang masih menganut elektoral terbuka menyebabkan muncul watak pragmatisme pemilih dan bahkan kader partai itu sendiri, oleh karena itu untuk mencapai target hettrick dan melawan mental pragmatisme tersebut maka kader-kader PDI Perjuangan harus segera merevolusi mentalnya sebagaimana yang telah disampaikan oleh Bung Karno, karena keberhasilan program Revolusi Mental adalah kunci menuju kemenangan itu,” terangnya.
Pendidikan Kader Madya yang diikuti 105 peserta menghadirkan beberapa pembicara dari DPP PDI Perjuangan yaitu Bambang Wuriyanto, Ahmad Baskara, Sukur Nababan serta menghadirkan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.
Sementara narasumber dari DPD PDI Perjuangan adalah Aswan Jaya, Samulya Surya Indra, Alamsyah Hamdani. Jumiran Abdi dan Sarma Hutajulu bertinda sebagai Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah
Saat menyampaikan materi Pemenangan Pemilu, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuriyanto menyatakan bahwa pengalaman Pemilu tahun 2009, 2014 dan 2019 telah menyebabkan banyak caleg yang kalah jadi abu dan menang jadi arang, hal ini karena system pemilu yang sangat liberal dan prgamagtis
Untuk menghadapi Pemilu Tahun 2024 dengan target hettrick di tengah system yang masih sama dengan Pemilu tahun-tahun sebelumnya, maka PDI Perjuangan akan menggunakan strategi gotong-royong, tidak diperkenankan lagi main sendiri-sendiri, karena gotong royong bagian dari kerja-kerja ideologis partai,” sebut Ketua Komisi III DPR RI yang akrab disapa Bambang Pacul
Senada dengan hal tersebut, Ahmad Baskara dalam sesinya Pidato Soekarno Pancasila 1 Juni 1945 dan Islam, menyampaikan bahwa Pancasila sebagaimana yang tercantum dalam Alenia IV Pembukaan UUD 45 adalah hasil ijtihad para ulama Islam untuk satu kesadaran yang utuh yaitu Kemerdekaan Indonesia harus diberikan dan disatukan untuk semua anak bangsa Indonesia tanpa ada pembedaan sama sekali.
“Sesungguhnya antara gerakan Islam, Pancasila dan PDI Perjuangan adalah satu tarikan nafas gerakan sejarah yang tak terpisahkan, satu tarikan nafas ini adalah keinginan yang kuat untuk mempersatukan Indonesia satu bingkai negara kesatuan yang berazaskan Pancasila,” paparnya.
Selanjutnya, Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon dalam sambutan penutupnya menyampaikan bahwa keberhasilan Pendidikan Kader Madya tidak semata-mata diukur dari keberhasilan pelaksaan selama 5 hari ini, tetapi keberhasilan PKM ini ditentukan dari kerja-kerja turun kerakyat dan menjadi api penerang dari berbagai persoalan rakyat.
(Penulis:rel-Ridho/Editor:Royziki)