Suaremedannews, Medan – Perolehan 21 dari 100 kursi DPRD Provinsi Sumatera Utara membuat PDIP dapat mengajukan pasangan calon (paslon) sendiri (tanpa koalisi) di Pilkada serentak, Rabu (27/11/2024). Kali ini PDIP lebih leluasa dalam merancang skenario memenangkan pertarungan. Apalagi, sejak era Pilkada langsung, PDIP sendiri belum pernah menang di Pilgubsu. Maka Pilkada 2024 menjadi momentum penting bagi PDIP, menciptakan sejarah baru, atau menjaga tradisi kalah.
DPP PDIP sebagai pengambil keputusan terkait calon kepala daerah, akan menjadikan hasil survei sebagai salah satu syarat. Maka para kader yang berkeinginan maju di Pilkada serentak 2024 diminta fokus memperkenalkan diri, ide, gagasan, dan program politik kepada masyarakat. DPP PDIP akan memberi surat tugas dan rekomendasi kepada kader untuk maju di Pilkada serentak jika memiliki kapasitas yang baik, elektabilitas yang tinggi (bukan isi tas).
Rapidin Simbolon, Ketua DPD PDIP Sumatera Utara, berhasil merebut 1 kursi DPR RI. Selain itu, DPD PDIP Sumut di bawah kepemimpinan Rapidin berhasil meningkatkan perolehan kursi di DPRD Sumut dan DPRD kabupaten/ kota se- Sumut. Pada Pemilu 2019, PDIP memeroleh 19 kursi, meningkat menjadi 21 kursi di DPRD Sumut. Demikian juga untuk DPRD kabupaten/ kota, pada Pemilu 2019, PDIP mendapat 165 kursi, meningkat menjadi 181 kursi. Atas pencapaian tersebut, maka Rapidin Simbolon layak diganjar dengan tiket calon gubernur Sumut.
Dengan pencapaian tersebut, Rapidin memiliki modal yang besar untuk memenangkan Pilkada serentak 2024. Maka pilihan pasangan pun tentu akan menambah peluang menang. Jika sebelumnya sejumlah nama sudah dilempar ke publik, termasuk peluang koalisi dengan partai politik (parpol), maka kali ini Rapidin Simbolon akan diajukan sebagai bakal calon (balon) gubernur bersama balon wakil gubernur Agus Andrianto (Wakapolri). Komjen (Pol) Agus Andrianto, yang lahir (16/2/1967) yang akan pensiun pada (16/2/2025).
Sosok Agus Andrianto, tidak asing di Sumut, sebab sejak masih perwira muda, Agus telah tugas keliling Sumut. Agus mengawali karir di Polres Dairi, menjadi Kapolsek Sumbul 1992. Kemudian menjadi Kapolsek Parapat 1993, lalu menjadi Kapolsek Percut Sei Tuan 1995. Agus kembali bertugas di Sumut saat menjadi Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum), Wakapolda, hingga menjadi Kapolda Sumut. Maka Agus sangat mengerti dan memahami dinamika masyarakat Sumut.
Selain tugas di Polri, Agus juga dikenal dekat dengan sejumlah “ketua” di Sumut. Agus juga dikenal “ringan tangan” dengan rutin berbagi sembako melalui ormas atau paguyuban. Maka dengan modal pengalaman profesional dan jejaring sosial tersebut, Agus diyakini saling melengkapi dengan Rapidin. Agus juga diyakini memiliki dukungan dari para pengusaha, sehingga berbagai program sosial ormas atau paguyuban yang dibinanya selama ini rutin “berbagi” jelang hari- hari besar keagamaan.
Rapidin Simbolon mewakili pantai barat dan dataran tinggi Sumut, sedang Agus Andrianto menjadi representasi dari pantai timur dan dataran rendah Sumut. Jika mengacu pada data primer berdasarkan etnis di Sumut; Batak: 5.785.716 jiwa, Jawa: 4.319.719 jiwa, Melayu: 911.820 jiwa, dan Nias: 771.668 jiwa, maka pasangan Rapidin Simbolon (Batak)- Agus Andrianto (Jawa), akan dapat memenangkan Pilkada serentak 2024.
Sejak reformasi, PDIP konsisten mengusung pasangan calon (paslon) nasionalis di Sumut. Saat gubernur dan wakil gubernur dipilih DPRD (2003), PDIP mengusung dan mendukung Tengku Rizal Nurdin- Rudolf Pardede, Pilkada langsung pertama (2008), PDIP mengusung Tritamtomo- Benny Pasaribu. Pilkada (2013), Effendi Simbolon- Djumiran Abdi, Pilkada (2018), Djarot Saiful Hidayat- Sihar Sitorus. Maka di Pilkada (2024) diharapkan PDIP akan mengusung Rapidin Simbolon- Agus Andrianto.
Pilkada 2024 akan dimenangkan oleh paslon yang mengerti dan memahami Sumut dengan baik. Rapidin Simbolon- Agus Andrianto adalah harapan baru Sumatera Utara.
Sutrisno Pangaribuan
Fungsionaris PDIP Sumut