Ribuan Ibu pengajian sambut Cagubsu Edy Rahmayadi dengan Sholawat

Suaramedannews.com, MamdailingNatal – Calon Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi yang berpasangan dengan Hasan Basri Sagala bersilaturahmi dengan Jama’ah pengajian Pimpinan Ustad Buya Salman Ahmad,bertempat di Puncak Barokah,Desa Bange ,Kecamatan Bukit Malintang,Kabupaten Mandailing Natal(Madina) pada Minggu (03/11/2024).

Tiba di puncak Barokah,Edi Rahmayadi hadir bersama Istri Nawal lubis di sambut sholawatan.

Dihadapan ribuan jama’ah yang di dominasi kaum ibu,Edy Rahmayadi mengatakan mencalonkan diri sebagi pemimpin bukan untuk gila menjadi pemimpin.

Sebab beliau mengutarakan,sejak umur 20 tahun sampai sekarang sudah menjadi 68 kali pemimpin.

“Tapi begitu umat yang meminta saya menjadi Umaroh(pemimpin),apa bila saya tidak mau,akan diabaikan kelak dikehidupan kemudian hari.”ungkapnya.

Bahkan Edy berujar,mencalonkan diri sebagai pemimpin untuk ibadah.

“Saya memimpin itu untuk ibadah,untuk menjadi ibadah saya harus halal,tak akan saya bisa menjadi ibadah kalau Haram.”ujarnya.

“Persoalan siapa yang memilih saya,hanya Allah dan orang itu yang tau.”sambungya.

Edi juga menyampaikan pesan gurunya bahwa ada tiga dosa besar,yang pertama musyrik,kemudian durhaka terhapan orang tua yang ketiga kesaksian palsu.

“Nah yang ketiga inilah kelak yang akan di tanya tentang memilih calon pemimpin,Kenapa kamu memilih Si Edy??? Dan jawabnya karena beras,dosa besar.”ungkap Mantan Pangkostrad ini.

Pemimpin pemimpin kedepan ini butuh fatonah,bukan butuh anaknya siapa dia.

“Baguskah saya??? Saya belum bagus,tapi berusaha untuk bagus.” Ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut Buya Salman memberikan kesempatan Kepada Jama’ahnya untuk berinteraksi langsung dan menyampaikan pertanyaan kepada Cagubsu.

Salah satunya yang di sampaikan Gong Matua Hasibuan,beliau bertanya ke Cagubsu bahwa Kecamatan Siabu merupakan lumbung Padi,namun kini telah hilang akibat dari tidak normalnya aliran air ke persawahan karena ada sumbatan di lumpatan harimau.

“Dahulu sekitar tahun 80’an ada seorang peneliti dari Pusat(Jakarta)batu yang ada di lumpatan ini pernah akan di bom namun di larang Ahli untuk di bom karena paku bumi, bila di Bom akan hancur bukit mulai tapsel hingga Madina.bagaimana tanggapan bapak mengenai persoalan Air yang ada di lumpatan itu agar ribuan hektar areal persawahan bisa kembali berfungsi.”ucap Wartawan Senior ini.

Edi Rahmayadi menerangkan bahwa,pada masa tahun 2020 dan direncanakan di tahun 2019 yaitu perawatan sungai yaitu sungai Batang Gadis dan Batang Angkola sudah dilakukan peninjauan kesana tetapi kerana Covid itu berhenti.

“Kalau itu teralisasikan,pasti rakyat ini mendapatkan aliran air yang sempurna.jadi dalam satu hektar sawah bisa menghasilkan 9-10 ton gabah(Padi),kalau hanya menghasilkan 7-8ton perhektar petani tekor(Rugi).untuk itu irigasinya di perbaiki.”pungkasnya.

Untuk itu,Edy Rahmayadi juga mengajak jama’ah puncak Barokah untuk bersatu untuk kesejahteraan umat pilih pemimpin yang IstiQomah.

(Reporter:Suhartono/Editor:Royziki F.Sinaga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *