Muhammad Najib selaku Ketua umum HMI komisariat Fakultas Syari';ah dan Hukum UINSU periode2017-2018

Kader HMI Curigai Ada Pihak Lain Mencoba Adu Domba para Mahasiswa jelang Pilpres 2019

Suaramedannews.com – Medan -,melihat berita berkembang hari ini, tentang akan dilaksanakan nya Diskusi Publik Pilpres 2019 dengan tema ”Kemana arah pemilih Milineal” oleh Generasi muda Islam(G-MUI for JOKOWI) pada hari ini  Senin warung daun jalan Cikini Raya no 26 Menteng, Jakarta pusat pukul :13;00 sampai selesai. 24/09/2018
Dalam acara peliputan diskusi ini, Fajrin rumalutur selaku ketua pelaksana mengundang semua media dan wartawan yang ada untuk meliput berita selama acara diskusi berlangsung. Diskusi di moderatori oleh Gemah Putra Rumalutur,  dengan menghadirkan para Narasumber yang berkompeten diantaranyan Ali Muktar  Ngabalin yang merupakan juru bicara kepresidenan, Tsamara Amani seorang
politisi PSI,  M.Qodari seorang pengamat politik dan juga direktur di INDOBAROMETER ,  Adi Prayitno seorang pengamat politik di UIN Jakarta,  R.Saddam Aljihad Ketua umum PB HMI periode 2018-2020, dan Prananda Paloh seorang Politisi dari partai Nasdem.
Dari undangan untuk Media dan wartawan yang disebarkan Muhammad Najib Ketua umum HMI komisariat Fakultas Syari’ah dan Hukum UINSU periode2017-2018 berkomentar ”Tindakan Rezim semakin hari semakin aneh dan tidak tau diri, melalui media bayaran nya, rezim menggunakan skema Proxy war dan asimetris untuk
membodoh-bodohi masyarakat khususnya mahasiswa, agar Mahasiswa terlihat seperti anti pemerintah dan akhirnya dengan seenaknya ditindas, seperti Dipukuli dan dikriminalisasi untuk mengamankan kekuasaan yang mereka miliki saat ini, demi memuluskan jalannya menuju istana. Kami tidak mempersoalkan langkah
Teknis Rezim yang hari ini berupaya merebut istana,tapi tolong bijak dan manusiawi, jangan seenaknya saja menutup mata atas aksi aparat yang memukuli anak bangsa dalam hal ini Mahasiswa hingga berdarah-darah hanya demi memperjuangkan keadilan rakyat bahkan membiarkan ketika aparat menembak kaki dari saudara kami mahasiswa di Bengkulu”. tutur Najib
Nurhafiani Sagita selaku Mahasiswa UIN Sumatera Utara juga seorang kader HMI Cabang Medan menambahkan “Dalam hal ini pengusa harus nya merakyat , pro kepada rakyat bukan Konrta, bersatu bersama rakyat, tidak hidup mewah dengan uang rakyat, Memperkaya Diri tanpa memikirkan Rakyat karena hanya  Tahta semata, Jabatan itu Amanah dari rakyat yang harus dipertanggung jawabkan. Bagaimana munkin pemilih milenial mau memilih Jokowi kalau pemerintahannya tidak pro rakyat dan mahasiswa”

“Dalam acara peliputan hari ini, Muhammad Najib berharap agar media netral, jujur dalam pemberitaan dan berimbang,  sehingga masyarakat mengerti dan faham situasi calon yang akan dipilihnya.kalau tidak kami akan uji materilkan ke MA tentang undang-undang Pers” ujar . (Sgt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *